Cerita Sex Bermain Peran Dengan Gadis Wajahnya Super Mesum Cerita Sex Bermain Peran Dengan Gadis Wajahnya Super Mesum

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
5 views

Cerita ini diawali saat saya bermalam di dalam rumah seorang tetangga samping rumahku, ia seorang ibu dengan dua orang anak suaminya seorang wiraswasta yang terkadang jarang-jarang pulang ke rumah, sebutlah saja namanya mbak ririn, malam itu saya disuruh bermalam di rumah oarng tuanya mbak ririn yang tempatnya tidak jauh dari rumahku ingat orangtuanya sedang pergi keluar kota dan kebenaran malam itu ada tayangan secara langsung laga sepakbola yang jadi hobbyku karena itu saya menyetujui saat mbak ririn mintaku untuk bermalam di dalam rumah orangtuanya, memang jalinan keluargaku dengan mbak ririn telah seperti saudara menjadi ia tidak enggan-segan minta bantuan pertolongan padaku.

Cersex Indo –  Malam itu saat saya sedang asyik melihat per saingan sepakbola, ia tiba dengan anaknya yang tetap kecil umurnya kurang lebih dua tahun.
” Kembali menonton apa to ?” Bertanya ia padaku
” Biasa mbak” jawabku sekalian terus melihat laga di televise
” kamu sudah karena itu to?” tanyanya kembali padaku
” telah mbak, barusan saat sebelum ke sini saya makan dahulu ” jawabku kembali
“oh…”, ” ya sudah kalau demikian,mbak setubuhin lia dahulu ya” kata mbak ririn padaku sekalian bawa anaknya ke kamar, ” Oh, iya to, kelak kamu tidur di dalam kamar depan saja ya” kata mbak ririn saat sebelum masuk kekamarnya. ” iya, mbak ” jawabku singkat.

Tidak berasa waktu telah memperlihatkan jam 22.00, sesaat lagi laga sepakbola akan selekasnya usai, mendadak mbak ririn keluar kamarnya dengan memakai baju tidur yang menunjukkan lekukan tubuhnya. “kamu belum tidur, to ? ” Bertanya mbak ririn padaku. ” belum mbak, sesaat lagi ” jawabku sekalian saya mengambil pandangan kea rah mbak ririn yang terlihat demikian memikat keinginan kelelakianku.
” mbak belum tidur ?” tanyaku pada mbak ririn
” mbak, tidak dapat tidur to… tidak tahu mengapa ? ” jawab mbak ririn padaku
“mbak bisa temanin kamu di sini to ?” Bertanya mbak ririn ” kelak kalau mbak sudah mengantuk baru mbak tidur ” sambungnya.

” Bisa donk mbak, ” jawabku
Malam itu saya menghabiskan waktu dengan mengobrol dengan mbak ririn, saat saya bercakap kadang-kadang saya memerhatikan lekuk tubuh mbak ririn yang memikatku meskipun ia telah memiliki dua orang anak tetapi ia pintar menjaga badannya hingga kelihatan masih fresh, apalagi ke-2 buah dadanya yang memiliki ukuran lumayan besar yang selalu sebelumnya tidak pernah terlepas dari pandanganku saat saya mengobrol dengannya. Malam makin terlarut pada akhirnya saya tidak dapat meredam keinginan kelelakianku, saya takut mbak ririn tahu apa yang saya rasa dan saya pikirkan, saya tidak mau mbak ririn geram.

“mbak, sudah malam”, ” saya tidur dahulu ya…” kataku sekalian bergerak dari tempat dudukku.
” memang kamu sudah mengantuk ya, to ? ” Bertanya mbak ririn padaku
” iya mbak”. ” lagian kelak pagi saya harus latihan mbak ” jawabku
” ya sudah kalau demikian ” jawab mbak ririn singkat.

Malam itu saya tidur dikamar depan, hayalanku melayang-layang dan memikirkan apa yang saya saksikan saat saya bercakap sama mbak ririn barusan. Malam itu kebenaran hujan turun di wilayahku menambahkan situasi memberikan dukungan hayalanku mengenai mbak ririn, seandainya saja mbak ririn ingin malam hari ini tidur denganku, makin saya menghayal makin lenyap rasa ngantukku walau sebenarnya hampir 2 jam saya ada di kamar, tetapi rasa mengantuk itu tidak segera tiba .

Saat saya menghayal mengenai mbak ririn, tidak tahu setan apa yang mendekatiku hingga saya berani melangkah kakiku ke arah kamar mbak ririn, sesampai saya dimuka kamar mbak ririn saya beranikan diri untuk buka pintu kamarnya, rupanya pintunya tidak di kunci, sesudah pintu terbuka saya beranikan diri masuk ke dalam kamar mbak ririn dengan hati yang tidak karuan di antara gairah dan takut, saya mendekati tempat tidur mbak ririn, disitu saya saksikan mbak ririn sedang tertidur dengan nyenyak dan disebelahnya anaknya yang berusia dua tahun tertidur disisinya.

Saya terheran sejumlah waktu memerhatikan badan cantik yang berada di hadapanku, ingin rasanya saya menyentuhnya tetapi saya tidak mempunyai keberanian untuk melakukan karena saya takut mbak ririn geram padaku. Dengan hati berdebar saya beranikan diri menggugah mbak ririn yang tertidur ” mbak….mbak rin ” kataku sekalian sentuh kakinya. Mendengan suaraku mbak ririn terjaga dari tidurnya, dia kelihatannya terkejut karena saya telah ada dalam kamarnya.

” ada apakah to?” tanyanya sekalian ketidaktahuan. ” saya tidak dapat tidur mbak ” jawabku dengan suara tergetar meredam gairahku. “kamu ingin tidur di sini ?” Bertanya mbak ririn sekalian geser tempatnya. ” lia bagaimana mbak ?” tanyaku dengan hati yang tidak karuan. ” Memang kamu mo ngapain to?” Bertanya mbak ririn dengan suara yang cukup meninggi dan perasaan takut. Dengar pertanyaan itu saya segera pergi tinggalkan kamar mbak ririn dengan rasa bersalah dan takut mbak ririn geram. Sesampai saya di kamarku saya rebahkan diriku pada tempat tidur, saya menyesali apa yang terjadi barusan tetapi tetap bayang-bayang badan mbak ririn masih tetap mengodaku hingga kemudian saya tertidur pulas.

Pagi hari saat matahari mulai menegur, saya terjaga dan secara langsung arahkan kakiku kea rah kamar mandi yang berada di dekat dapur, saat saya lewat saya menyaksikan mbak ririn sedang mempersiapkan makan pagi pagi. ” sudah bangun to ?” Bertanya mbak ririn mengagetkanku. ” ehhh.. sudah mbak” jawabku dengan suara grogi, sekalian terus berakhir ke arah kamar mandi. Sesampainya dikamar madi saya segera mandi dank tempat saya tidak mampu meredam keinginan gairahku karena itu saya lakukan o**ni karena itu tumpahlah lahar panas pagi itu di dalam kamar mandi.

Usai mandi saya segera kekamarku agar selekasnya pergi latihan dengan meredam rasa malu dan bersalah. “mbak, saya pamit ya” kataku pada mbak ririn yang waktu itu masih asyik di dapur. ” saya ingin latihan dahulu mbak ” kataku kembali. ” loh, kamu tidak makan dahulu to ?” Bertanya mbak ririn padaku. “terima kasih mbak”.”sudah terlampau siang” kataku sekalian ke arah keluar. ” ya sudah ati-ati perginya ya” kata mbak ririn. “ya, mbak” jawabku singkat. “terima kasih ya to” ucapnya kembali sekalian memerhatikanku keluar tempat tinggalnya, saya cuma menggangguk tanpa berani melihatnya.

Narasi Seks Bermain Kuda Bersama Mbak Ririn Satu minggu sesudah peristiwa itu, saya kerap kali menghindari untuk bertemu dengan mbak ririn, saya merasa malu pada sesuatu yang saya kerjakan saat itu. Pada sebuah siang saat keluargaku tidak sedang ada di dalam rumah mendadak pintu rumahku diketok oleh seseorang di luar. Saya segera membuka pintu, kupikir orang tuaku pulang dari undangan, saat pintu saya membuka. Saya kaget rupanya yang tiba ialah mbak ririn.”ehh..mbak” kataku sekalian meredam rasa malu. ” kamu ke mana saja to?”Bertanya mbak ririn. Saya tidak menjawab. “masuk mbak” kataku sekalian mempersilakan mbak ririn masuk.

Mbak ririn mengambil langkah masuk kerumahku. “pada ke mana to?”.”kok sepi” Bertanya mbak ririn. “kembali pada pergi ke undangan mbak” jawabku singkat. Mbak ririn duduk di atas bangku sopa di hadapanku.”to….kamu geram sama mbak ya?” Bertanya mbak ririn padaku. “geram mengapa mbak?” tanyaku dengan hati kebingungan. ” belakangan ini kamu selalu menghindari untuk bertemu mbak kan?” tanyanya kembali. Saya termenung ” nggggak kok mbak” jawabku.

“kalau tidak, mengapa sesudah peristiwa yang kamu nginep di dalam rumah orangtua mbak kamu selalu mnghindak bertemu mbak?” Bertanya mbak ririn. “saya malu mbak”.”saya meminta maaf, kalau saya sudah lancang masuk kekamar mbak”.”saya takut mbak geram” jawabku sekalian menunduk malu.”kamu ini aneh to” kata mbak ririn sekalian ketawa “saat demikian saja mbak geram sich” kata mbak ririn kembali. “memang apa sich yang kamu ingin dari mbak?” Bertanya mbak ririn padaku. Dengar pertanyaan itu saya melihat mbak ririn dengan pandangan tajam. “loh kok justru bengong !!!” kata mbak ririn kembali yang mengejutkaku. Saya cuma tersenyum. ” kapan kamu ingin nginep kembali?” Bertanya mbak ririn kembali. “tidak tahu mbak” jawabku singkat.

Sedang asyik-asiknya kami mengobrol mendadak ibuku pulang “ehhh…ada mbak ririn” sapa ibuku. ” dah lama mbak ?” Bertanya ibuku. ” iya…tante”. ” barusan sich tante” jawab mbak ririn singkat. ” ini tante, saya ingin minta bantuan sama anto buat jagain rumah mama kembali mala mini ” kata mbak ririn pada ibuku. ” ohhhh… bisa saja ” jawab ibuku. Kemudian kami bercakap beberapa hal hingga kemudian mbak ririn pamit pulang dan saat sebelum pulang Dia sebelumnya sempat mengingati saya untuk jaga rumah ibunya dan memberi kunci rumah kepadaku.

Malam itu saya tidur di dalam rumah orang tuanya mbak ririn, situasi malam yang demikian dingin ditambahkan hujan rintik-rintik membuat situasi sunyi. Untuk melepaskan rasa sepiku saya coba cari selingan dengan melihat tv, tetapi sesudah seringkali saya mencari acara yang memikat buat saya saksikan rupanya tidak ada yang memikat karena itu saya memutuskan untuk melihat video yang berada di leptopku, kebenaran di leptopku banyak video yang bisa menyingkirkan penatku. Satu per satu video blue yang berada di leptopku saya putar tanpa saya lihat kondisi disekitarku karena kupikir saya cuma sendiri di dalam rumah tersebut. Tetapi mendadak ” Anto…… ” suara itu mengagetkan saya. Saya kaget dan mengalihkan muka ke suara tersebut.

Rupanya mbak ririn telah berdiri di muka pintu kamarku. ” loh..kok mbak dapat masuk sich ” tanyaku pada mbak ririn ” kan pintunya sudah saya kunci mbak?” tanyaku kembali. Mbak ririn cuma tersenyum ” mbak jugakan punyai kunci rumah ini to ” jawab mbak ririn. “mbak sudah lama ?” tanyaku pada mbak ririn. ” iya…” jawab mbak ririn singkat. “kamu kembali menonton film apa to” Bertanya mbak ririn padaku. “ini mbak…” jawabku sekalian malu. Mbak ririn jalan dekati meja di mana leptopku ditempatkan. ” ohhhhhhh….” Tutur mbak ririn. Sampil terus memerhatikan episode yang terjadi dalam film di leptopku. “kamu sukai menonton film gituan ya to” Bertanya mbak ririn sekalian duduk dari sisi tempat tidur. ” iya…mbak ” jawabku polos.

“kalau mbak juga suka?” saya kembali menanyakan sama mbak ririn. ” sapa sich yang tidak sukai menonton film begituan” jawab mbak ririn. ” tetapi mbak lebih senang praktekinnya” kata mbak ririn sekalian ketawa nakal. ” ahh..mbak dapat saja ” jawabku sekalian melihat mengarah mbak ririn. Pada akhirnya kami berdua bercakap mengenai beberapa hal khususnya mengenai sex rupanya mbak ririn juga suka mengulas permasalahan yang ini, lama-lama percakapan kami semakin hebat dan tanpa berasa waktu telah memperlihatkan jam 21.00 malam.

“mbak..bagaimana hubungan seksual mbak sama om Doni” tanyaku secara waspada. Mbak ririn menarik napas panjang ” mbak tidak mau narasi itu to” jawabannya. ” loh..memang mengapa?” tanyaku. Pada akhirnya sesudah sesaat mbak ririn ingin bercerita hubungan dengan om Doni suaminya, ia menceritakan jika hubungan baik saja cuma beberapa waktu akhir-akhir ini mbak ririn rasakan hubungan dengan om doni kurang greget tidak sama sebelumnya.

saya dengarkan narasi mbak ririn secara cermat. “mbak, kalau saya denger narasi mbak barusan rasanya mbak ama om doni harus cari vareasi donk” saranku. ” jangan gitu-gitu saja” ujarku kembali.”gitu-gitu saja bagaimana tujuannya?” Bertanya mbak ririn. ” ya.. begitu “. ” saya tidak dapat jelaskan mbak” jawabku dengan suara grogi

“tujuan kamu mbak harus menonton film dahulu?”. ” atau vareasi posisi hubungan begitu?” Bertanya mbak ririn. ” ya…mungkin itu salah satunya yang dapat menolong mbak ama om doni agar lebih hot kembali ” jawabku nakal. ” kamu dapat saja to” kata mbak ririn. ” kaya kamu sudah pengalamn saja” kata mbak ririn sekalian tersenyum.

” ada anjuran lain tidak ?” Bertanya mbak ririn. Saya tersenyum ” maaf ya mbak mungkin anjuran saya ini konyol ” kataku. ” Apa?” Bertanya mbak ririn ingin tahu. ” Mungkin mbak harus coba ama seseorang ” kataku. ” maaf ya mbak, jangan geram”.”inikan Hanya anjuran” ujarku kembali.

Mbak ririn termenung. Mungkin ia sedang pikirkan matang-matang saranku barusan.
“tetapi sama siapa mbak wajib melakukannya to?” Bertanya mbak ririn
“siapa saja tentu ingin mbak, masalahnya mbak kan masih elok, seksi kembali ” jawabku nakal
” kamu dapat saja to “. Kata mbak ririn sekalian tersipu manja. ” kalau mbak tentukan kamu, kamu ingin tidak?” Bertanya mbak ririn.

Saya kaget dengar pertanyaan tersebut. Walau sebenarnya dalam hatiku tersebut yang saya harapkan. Tetapi saya berusaha jual mahal. ” loh…kenapa harus saya mbak ?” tanyaku.

Mbak ririn menarik napas panjang. ” ya..sudah lupain saja to…” jawab mbak ririn sekalian bergerak dari duduknya. ” mbak tidur dahulu ya.” Ucapnya. ” slamat malam to” katanya kembali.
Saya termenung dan terdiam dan tidak menjawab apa yang mbak ririn katakan. Cuma melihat berakhirnya mbak ririn di hadapanku dan keluar kamar.

Saya merasa menyesal mengapa tidak iyakan saja pertanyaan mbak ririn barusan. Hayalanku membumbung jauh memikirkan kami berdua bercinta, bergumul dan sama-sama meregang. Ohhhh cantiknya bila diwujudkan gumanku dalam hati.

Karena saya merasa haus saya melangkah kakiku ke arah dapur untuk ambil satu gelas air minum, sesampai didapur saya kaget karena saya menyaksikan mbak ririn ada disitu sedang ambil air minum . Tapi yang membuat saya kagum ialah mbak ririn cuma memakai kaos putih yang tipis tanpa memakai bawahan.

” mbak….” Kataku.
” ehhh…kamu to ” ucapnya. ” mo mengambil minum ya?” tanyanya kembali
” iya …mbak ” jawabku sekalian terus memerhatikan badan mbak ririn yang kelihatan memikatku

Saya melangkah kakiku dekati mbak ririn. Pikiranku tidak karuan di antara keinginan dan takut. Tetapi saya beranikan diri agar semakin dekat sama mbak ririn. Ketika telah dekat entahlah mengapa keberaniaku muncul semakin lebih besar untuk merengkuh mbak ririn.

” mbak….bisa saya meminta suatu hal, mbak ?” tanyaku
” kamu ingin meminta apa to ” tanyaku
” bisa saya dekap mbak ” tanyaku

Mbak ririn tersenyum. ” sini …” ucapnya sekalian ulurkan ke-2 tanganya ke arahku.
Tanpa berpikir panjang saya dekap mbak ririn dengan kuatnya. Dan tanpa saya ketahui kemaluanku rupanya telah tegang. Dengan sedikit keberanian saya kecup kening mbak ririn dan diapun terikut situasi tersebut. Mbak ririn pejamkan matanya. Tanpa menanti waktu yang lama saya kecup bibir dan saya lumat habis bibir mbak ririn yang kelihatan benar-benar nikmati permainanku, saya susuri rongga mulutnya dengan lidahku….dan diapun membalas dengan gairahnya yang membara.

Bukan hanya disana, tanganku mulai berlaga meremas ke-2 buah dadanya yang montok. Diapun mendesah ” ahhhhhh….anto ” desahnya. Saya tidak perduli saya coba singkapkan kaos yang ia pakai saya masukan tanganku ke celana dalamnya, saya elus kemaluannya. Rupanya telah basah. ” ohhhhh.. anto kamu nakal ” desahnya kembali. Saya semakin bernapsu. Saya angkat kaos yang dipakain mbak ririn rupanya ia tidak memakai BH langsung saya hisap putingnya yang sejauh ini memikat imanku, saya lumat putingnya, saya hisap. ” ooohhhhh….annntooooo” desahnya membuat napsuku makin membara.

” mbak, saya saying mbak” kataku
” mmmmhhhmmmm ….” Desahnya tidak dapat mnjawab
” to…. Jangan di sini, dikamar saja ya ” ajaknya padaku

Aku juga meng ikuti tekadnya ke arah kamarnya.
Sesampai dikamarnya, saya tidak mau sia-siakan peluang sangat jarang ini, saya segera lucuti kaos yang digunakan mbak ririn dan sedikit memaksakan saya pelorotkan celana dalam yang digunakannya.
” sabar donk toooo ” kata mbak ririn

Saya tidak hiraukan pengucapan mbak ririn, saya dorong ia ke arah tempat tidur saya membuka kakinya dan saya jilat kemaluannya dengan lidahku. ” uhhhh….ssstttt… ohhhhhh ” desahnya
Saya terus permainkan lidahku dalam kemaluannya, dia menggeliat penuh kepuasan dan sesudah sesaat saya permainkan lidahku dikemaluannya dia menekan kepalaku hingga saya semakin terpendan dalam kemaluannya.

” ohhhh…antooo….yesssss…terussssss tooooo ” desahnya penuh napsu
” ohhhhh….ssssssSSSSssss….anto kamu nakal ” katanya

Pada akhirnya saya rasakan ada cairan manis yang keluar kemaluannya, saya tidak stop dan terus menjilat dan mengisapnya. ” to…udah saying, gentian ya ” kata mbak ririn
Aku juga hentikan aktivitasnku. Mbak ririnpun duduk di atas tempat tidur dan dia menariku agar semakin merapat. Tanpa ragu dia buka celanaku dan tidak ada kemaluanku yang telah menegang
Dia menyeka kemaluanku secara halusnya dan pada akhirnya dia mengulumnya dengan penuh napsu

” ohhh… mbak…..SSsssss ” desahku
Ia terus mengocak kemaluanku, mbak ririn sudah eksper dengan ini.
” ohhhhh….yesssssss ” desahku kembali
” mmmmhhhhmmm…. ” desahnya
” mbak sudah, mbak ” kataku

Mbak ririnpun hentikan aktivitasnya.
” saya masukkan ya mbak ” pintaku dengan penuh napsu
Mbak ririn tidak menjawab dia cuma menggangguk pertanda sepakat.
Karena itu dengan kontribusi tangannya saya tujukan kemaluanku kea rah kemaluannya. blesssssssssssssssssssss, mbak ririn sedikit tersentak sekalian menyeringai….bleess bleess bleess bleess bleess bleess bleess bleess bleess bleess ooohhh bleess bleess bleess saya ulur tarik penisku keluar sarandalam vag|na mbak ririn……..

“ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ” desahan panjang keluar mulut mbak ririn
Sesudah senang dengan pergerakan barusan saya teruskan gerakan ku, kulipat kakinya keatas sehingga saya rasakan kemaluannya menyempit kugoyang kemaluanku dengan penuh napsu….srelp srelp srelp sreppppp kutahan dan ku putar kemaluanku dalam vaginanya…

“mbaaaaaaaaaaaaakkk aku…oooohhhh”. cretttttttttt cretttttt crettttttttt ” ooohhh ” mbak ririn merengkuhu dengan kuat
“oooooohhhhhh….” ia berteriak rupanya ia rasakan lahar panas tumpah dari dalam vaginanya.
Badan kami basah oleh keringat, kamipun sama-sama berpandangan dan tersenyum pertanda sukai dan senang.
” Anto, terima kasih ya ” ucapnya
” terima kasih apa mbak?” tanyaku
” kamu sudah memberi kepuasan sama mbak ” ucapnya

Sesudah peristiwa itu, kami selalu meluangkan untuk melakukan baik itu di rumah mbak ririn, di rumah orang tuanya justru sebelumnya sempat saat itu karena mbak ririn tahu dirumahku cuma ada saya dia mintaku untuk melayaninya dikamarku. Dan semenjak jalinan gelapku dengan mbak ririn saya kerap mendapatkan tambahan uang belanja untuk sekolahku.

Category: ABG
cersex annisa cersex anal mama cersex dengan ibu mertua cersex hot terbaru cersex download cersex xnxx

Leave a Reply