Cerita Sex Pengalaman Pertama Saat Melakukan Hubungan Intim Yang Dasyat

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
7 views

Rupanya keasyikan persahabatan kami sesudah masuk saat berpacaran tidak alami peralihan justru makin solid karena untuk pulang kerumah saya tidak butuh khawatir jam berapa saja karena R dengan setia siap mengantarku pulang atau jika saya yang lembur karena itu R akan pulang lebih dulu lantas kembali lagi ke kantor untuk jemput. Wajarlah sekalinya posisiku dikantor tetap termasuk karyawan biasa tapi aktivitas seakan sebelumnya tidak pernah stop dan saya benar-benar nikmati tugas tersebut.

film Bokep – Oh iya saya sekarang ini saya bekerja pada bagian keuangan salah satunya NGO asing yang tangani perpajakan hingga banyak pekerjaanku menuntut saya harus banyak habiskan waktu untuk terkait dengan beberapa orang pajak yang telah jadi rahasia banyak tuntutan.

Aku juga menjadi terlatih hadapi mereka dan seringkali agar bisa “melunakkan” hati mereka saya harus berlaku seluwes bahkan juga condong bersandiwara genit termasuk tampil cukup seronok dengan tujuan agar pekerjaanku dapat usai secara gampang.

Terdahsyat Untungnya suamiku cukup arif dan bisa pahami kehadiranku dengan memberi keyakinan 100% kepadaku. Rupanya kelonggaran ini malah bawa saya di dalam keadaan yang susah sampai pada akhirnya saya masuk satu dunia yang tidak pernah kukenal tetapi gilanya saya menjadi susah untuk keluar dunia itu yakni threesome seks.

Awalannya saat itu kantorku mendekati tutup buku dan sebagaimana umumnya aktivitas kami di keuangan jadi hebat tingginya hingga ada banyak rekanku yang perlu pulang dari kantor mendekati pagi. Saya sendiri masih tetap pada pekerjaan khusus yakni merapihkan laporan-laporan pajak dengan ditolong oleh petugas-petugas pajak. Sukurlah ini kali yang ditugasi untuk koalisi ada dua orang yang tidak asing buatku yakni Heru (26) dan Dimas (25) hingga saya tidak butuh menghabiskan waktu untuk beradoptasi dan menerangkan keadaan kantorku.

Kami janjian bertemu di Hertz Chicken untuk makan siang sekalian berunding awalnya menyetujui beberapa hal apa yang perlu dilaksanakan dan pembagian pekerjaannya. Karena telah dekat kamipun menyisipi dialog senda canda dan kemudian kami teruskan tugas pokok di dalam kantor mereka yang tempatnya lumayan jauh yakni di Tanggerang. 3 hari awal semua berjalan normal, saat masuk hari ke 4 volume tugas makin serius hingga tidak berasa telah jam 8 malam. Dan sasaran usai pekerjaan kami hari ke 6 harusnya disampaikan. Aku juga menjadi resah sendiri dan ternyata Heru tangkap tingkah itu dan coba menolongku cari jalan keluarnya.

“Bukan apapun Her, rumahku kan jauh sekali di Bogor dan jam begini saya tetap di Tanggerang”
“Ya sudah ini saja, bagaimana jika Mbak Muti menginap saja di cottage dekat kantor lantas esok pagi minta bantuan suami Mbak Dana membawa baju ke kantor. Tetapi saat ini harus kasih tahu dahulu dengan suami agar ia tidak resah nungguin,” saran Heru
“Bisa , saran diterima” sambutku senang dan mengusung tangan untuk TOSH dengan Heru.

Selekasnya kutelpon suamiku R yang lagi ada di luar kota untuk meminta izin dan R menyepakati bahkan juga menyuruhku agar mentuntaskan. Sesudah makan malam nasi goreng di dalam kantor aku juga minta bantuan Heru mengantarku ke cottage yang diartikan. Setiba disitu rupanya tempatnya cukup menggembirakan karena ada ruangan tamu dan 2 kamar ditambahkan lagi hari itu ada rate khusus terkait dengan ulang tahun cottage itu. Menyaksikan itu spontan saya segera sepakat bahkan juga menyesali.

“Tahu demikian kita kerja di sini saja lebih sedap”
Ternyata reaksiku ini disongsong oleh Heru, “jika demikian bagaimana jika kita meneruskan pekerjaan kita di sini agar saya dan Dimas tidak perlu repot karena di sini kan dapat sekaligus mandi lantas tidur, mumpung kamarnya dua.. bagaimana Mbak?”

“Bisa saja,” jawabku pendek tetapi dalam hati menyesali spontanitasku barusan karena bermakna malam hari ini saya akan ada bersama 2 lelaki pada sebuah atap rumah.

Tetapi keraguanku sirna karena saya berusaha berpikiran positif, toh kita tidak akan beberapa macam karena kamar kami terpisahkan, kalaulah ada apa-apa atas diriku saya dapat berteriak. Ah, jahatnya hati ini.. jika disaksikan dari sikap dan performa mereka yang cendekia mana mungkinlah mereka ingin melakukan perbuatan beberapa macam.

Selang beberapa saat Dimaspun tiba dengan bawa sejumlah tumpuk order dan menempatkan di atas meja makan yang direncanakan akan kami menjadikan meja kerja. Untuk hilangkan rasa capek saya memilih untuk merendam di kamarku yang diperlengkapi kamar mandi. Tetapi baru kusadar saya tidak bawa baju, untunglah saya bawa kaos serupa singgelt dan kebenaran dibalik celana panjang yang kupakai saya kenakan celana sport stretch hitam hanya di atas lutut. Permasalahan lain ialah saya cuma bawa CD yang melekat.. Duh bagaimana ya..

Pada akhirnya saya dapat gagasan untuk membersihkan CD itu dan menjemur di dalam kamar mandi dengan keinginan esok pagi telah kering. Sebagai alternatif CD saya melapis kemaluanku dengan panty liner yang kutempelkan secara langsung di celana. Beress.. Kan?? Lantas mandilah saya sama air panas yang telah kuatur sesuai dengan selera. Selesai mandi aku juga berbusana sama seperti yang telah saya sedang pikirkan dan saat keluar kamar kusaksikan Heru dan Dimas telah fresh karena mereka juga mandi dan seakan telah janjian mereka sama kenakan celana pendek, tetapi sisi atasnya cuma Heru yang kenakan kaos singgelt dan Dimas bertelanjang dada saja biarkan dadanya yang sektor berotot dan dengan bulu itu terpajang membuat darahku sedikit berhembus.

“Maaf Mbak Dana saya mau tak mau tidak gunakan apapun karena barusan waktu ingin mandi bajuku jatuh dari kapstok hingga basah”

Dimas berusaha menerangkan dan tutupi rasa saltingnya karena mataku melihat tajam.
“O ya, tetapi telah dijemur kan?” tanyaku basa basi.
“Telah sich,” jawab Dimas sekalian berpura-pura repot dengan kerjanya kembali.
“Ah, katakan saja ingin ekspos bulu sama Mbak Dana.. ck, ck, ck.. Di kampungnya saja begitu banyak apalagi di kotanya.. ha, ha, ha” kacaukan Heru sekalian melihat ke saya dan kusaksikan Dimas makin malu.

Ternyata introduksinya Heru tidak stop disana karena pada akhirnya kami bersenda lagi canda yang seterusnya topikpun berpindah serius jadi dialog ganti pikiran sekitar beberapa hal yang individu dan kamipun terbenam asyik dalam perbincangan mengenai beberapa tehnik ML. Dari sana baru kuketahui dari cerita-kisah mereka rupanya Heru benar-benar mahir dalam tehnik seks. Heru terus menceritakan mengenai kisah hidupnya dengan sejumlah telan gadisnya yang berdasar pernyataannya cewek-cewek itu benar-benar tergila-tergila dengan bermainnya.

Beda hal dengan Dimas lebih banyak dengarkan tetapi tanpa sadar Dimas telah tutupi sisi auratnya dengan bantal, mungkin malu jika kedapatan “adik”nya telah meronta-ronta. Sebelumnya saya bertahan tidak untuk bercerita pengalamanku, tetapi karena Heru pintar manfaatkan situasi pada akhirnya kuceritakan apa yang saya dan suamiku sebelumnya pernah kerjakan tetapi tetap dalam batasan yang santun karena itu hal yang pemali agar dikatakan ke seseorang apalagi musuh tipe dan bukan suami sendiri.

Lama-lama tingkat narasi kamipun bertambah, saya telah makin berani sampaikan hal yang sekecil-kecilnya mengenai apa yang masing saya dan suamiku gemari. Demikian dengan Dimas yang sukses dibikin akui jika rupanya sejauh ini alami kurang percaya diri karena bawaan lahir karena mempunyai penis yang besar sekali. Dengan masih tetap berusaha keras mengontrol hormon wanitaku saya berusaha untuk melipur Dimas.

“Ah, mengapa harus kurang percaya diri.. Malah semestinya senang donk. Seperti saya, maaf kata nih, saya sukai kurang percaya diri karena mempunyai rambut yang terlalu berlebih. jika lelaki seperti kamu sich tidak apapun, tetapi saya sukai khawatir suamiku tidak menyenanginya. Faktanya tiap saya meminta untuk mengoral selalu ditampik lembut, tetapi jangan salah.. Ia selalu senang dengan coitus kami”

Hari makin malam dan topik dialog kami makin panas dan kamipun telah beralih ke sofa. Saat kami mengulas threesome seks dan entahlah sadar atau mungkin tidak sekalian menceritakan sikap duduk sudah tidak karuan.. Saya bertumpu di pegangan sofa dengan kaki di atas pangkuan Heru dan kaki samping berjuntai ke karpet di mana Dimas duduk dilantai sekalian nikmati Heru yang memijat betis cantikku dengan bulu-bulu lembut yang tumbuh rapi disana dan Dimas memijit telapak kakiku yang putih bersih dengan kuku dilapis kutex terbuka.

Sangat nikmat kesan pijatan yang mereka berdua kerjakan pada akhirnya saya merasa melayang-layang apalagi pijitan Heru telah naik ke pahaku dan saya ingat saya cuma menggangguk dengan mata terpejam saat Heru dan Dimas melepas celana sportku dengan argumen untuk mempermudah pemijitan dan lupa jika tersebut pertahananku paling akhir. Saat kubuka mata untuk menghambat usaha mereka tetapi rupanya telat karena celana itu barusan lepas dari ujung kakiku.
“Duh.. Kalian ini.. Saya menjadi malu”

Tetapi mereka tidak menggubris karena mereka telah asyik masing-masing dengan kakiku.. Dan saya makin bergumul dengan diri ini di antara menampik dan kebalikannya.. Yang ringkasannya saya dengan perlahan-lahan dan sekalian menggoyang-goyangkan pinggul karena kesan yang demikian luar biasa buka kakiku terbuka lebar-lebar dan lupakan rasa malu karena sudah memperlihatkan sisi dari wanita yang harusnya saya tutupi dan cuma bisa dibuka dimuka suamiku. Tetapi ketentuan itu seakan tidak berlaku karena di bawah selangkanganku sana dua lelaki muda sedang menekuni pahaku dan.. Oow mereka mendadak berbeda seperti hewan lapar sedang rebutan makanan dan demikianlah mereka sedang sama-sama dorong agar dapat menyantap kemaluanku..

Dan pada akhirnya Dimas mengalah biarkan Heru menyantap kemaluanku dengan rakusnya, seterusnya gantian Dimas yang berlainan dari Heru.. Lebih halus tetapi oougghh semua permukaan kemaluanku berasa dikunyah, ingin tahu ingin tahu apakah yang sedang Dimas kerjakan.

Kubuka mata dan kusaksikan mulutnya yang banyak janggut dan kumis tebal itu sudah tutupi kemaluanku membuat saya kegelian luar biasa dan mendadak kurasakan ada suatu hal yang mendesak dari sisi bawahku yang rupanya cairan kewanitaanku mengucur cepat penuhi rongga kemaluanku..

Sesudah senang menekuni kemaluanku Heru ambil handuk dan mengusap kemaluanku.. Dan ambil suatu hal yang rupanya cream pangkas jenggot dan shaver.. Saya tahu apakah yang akan Heru kerjakan tetapi karena kepuasan oral seks itu saya seperti tidak memiliki daya dan masih tetap terlentang dengan posisi mengangkang..

“Heru apa yang ingin kamu kerjakan??”

Tetapi pertanyaanku tidak digubris justru Heru memberikan code ke Dimas yang selanjutnya Dimas mendekatiku dan dimuka mataku ia turunkan celana pendeknya.. Dan wow.. Tangkai kemaluan Dimas rupanya telah memuai sampai sebesar tangan bayi.. Dengan masih tetap halus Dimas memberikan Super Dicknya ke mulutku hingga mulutku saat ini sesak penuh dengan penis punya Dimas sementara di bawah sana Heru ternyata asyik cukuri kemaluanku.. Semua proses itu berjalan kurang lebih 15 menit dan saat “tugas” Heru usai Dimaspun mengambil penisnya dari mulutku.

Saat kutengok kemaluanku telah licin memeras.. Sesudah bersihkan sofa dari bulu-buluku Heru mengawali pekerjaan yang lain, penisnya yang tidak kalah besarnya dari punya Dimas selekasnya lompat dari celana pendeknya..

Hingga yang kelihatan saat ini 3 individu bersimpangan tipe telah polos tidak kenakan apapun ditambah saya telah seperti bayi karena kemaluanku tidak banyak bulu dan sedang digosok-gosok oleh tangkai kemaluan Heru sampai cairanku keluar seakan mengatakan siap untuk menyongsong penis Heru yang lebih besar dan penuh urat..
“Sshh..”

Cuma desisan itu yang keluar mulutku saat kepala cendawan itu menerobos perlahan-lahan kewanitaanku yang sejauh ini cuma dipakai oleh suamiku R. Secara perasaan mulutku lebar terbuka saat kurasakan tangkai kemaluan Heru telah tertancap semuanya dalam lubang senggamaku.. Sesudah sesaat didiamkan yang terdapat dipikiranku ialah begitu sesaknya kemaluanku dan gatalnya meminta ampun hingga tanpa sadar pinggulku bergoyang yang disongsong pacuan Heru..

Selang sejumlah lama Heru mendadak mengubah badan kami dengan penis tetap tertancap hingga saat ini saya ada di atas Heru memberikan peluang untuk cari kehebohan sendiri.. Ini berjalan lumayan lama entahlah telah berapakah kali saya orgasme.. Tidak lama kurasakan pantatku ada memukul-mukul perlahan, saat kutengok rupanya Dimas sedang dalam posisi tegak dibelakangku dan memoleskan baby oil ke anusku..

Seterusnya yang terjadi ialah realita 2 penis besar mereka telah tertancap dalam badanku.. Hebat enaknya hingga kemudian merangkumun ejakulasi dan menumpahkan di mukaku..

Kemudian kami bertiga tertidur nyenyak dan pagi-pagi kami bangun meneruskan tugas yang masih ada. Perbedaannya dengan kemarin-kemarin ialah saat ini kami bekerja tanpa satu helai benangpun apabila mulai jemu kami selingi dengan persetubuhan.. Terkadang saya layani sekalian berdua, terkadang satu-persatu dan sementara salah satunya pada mereka masih tetap bekerja.

Lucu memang.. Tetapi tersebut pengalaman hebat yang saya natural serta membuat saya menjadi saat ini menjadi suka.. Justru saya sebelumnya pernah layani Heru dan Dimas ditambahkan tiga orang temannya lainnya.. Hebat.. Betul-betul saya telah mempunyai dunia sendiri di luar izin suamiku R.

Category: ABG
cersex annisa cersex anal mama cersex dengan ibu mertua cersex hot terbaru cersex download cersex xnxx

Leave a Reply