Cerita Sex Bermain Peran Dengan Manajer Hotel Super Hot

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
25 views

Satu saat, tengah iseng bermain-main dengan internet, saya peroleh ia, wanita ini namanya Mila. Mempunyai keinginan birahi yang hampir serupa denganku yaitu bermain-main dengan tali.

Cersex Indo –  Dalam chat dan e-mail saya sukses kenali jika ia bekerja di satu hotel di Jogja menjadi Sales Manajer. Hemm, kebenaran dua minggu satu kali lagi saya harus memberikan seminar dua hari di Undip Semarang.

Tidak sabar menunggu hari itu, tetap asyik saya mengorek informasi melalui e-mail. Kami bahkan tukar photo (sudah tentu saya tidak kirim photo yang sesungguhnya), Mila bahkan juga sempat juga kirim photonya saat ia diikat oleh GMnya.

Oh iya, berdasar pernyataannya umurnya 34 th., Mila sudah 3 th. menikah dengan seorang penerbang yang bekerja di maskapal multinasional yang bertempat di Hong Kong. Tatap muka dengan suaminya nyaris hanya dua minggu sekali.

Mila mempunyai jalinan khusus sama lelaki yang sudah lama dia mengenal dan mengaku sepanjang itu ia mengagumi akan Mila, lebih kurang sejak mulai tatap muka mereka yang mana Mila menjadi anak buahnya 7 th. saat lalu di Bali. Lelaki itu sekarang ini mengambil Mila menjadi Sales Managernya. Lelaki itu (GMnya), menikah dengan manajer personalia satu bank di Semarang, tidak tinggal bersama karena profesi. Sampai waktu ia tidak pulang ke Semarang, Milalah yang isi kekosongannya tersebut. “Yogya, Yogya, silahkan mas, ini sudah ingin pergi mas,! ”

Suara kenek itu membubarkan lamunanku, baru usai seminar dan cukup lelah saya bersiap-sedia ke Yogya ; biasanya selekasnya naik bus Nusantara atau Ramayana ke Yogya dan stop di Ringroad ke arah tempat tinggal keluarga, ortu dan adikku tinggal. Tetapi saat ini saya sudah punyai tekad berbeda, saya akan melarikan sang Mila yang ngegemesin dan selalu mengusik fikiranku, sudah sebulan lebih ini saya selalu bermain internet khusus agar bisa membaca tulisannya atau tonton foto hornynya.

Jadi bus stop di Ringroad tetapi saya selekasnya ke jalan Solo, ke hotel berkelas lima itu, memang sembunyi-sembunyi saya bawa foto ke paranormal dan beliau ucapkan nama hotelnya.

Hotel tempatnya bekerja berdiri cocok berdekatan dengan hotelku. Setelah saya check in di hotelku, saya tiba ke hotelnya. Hari sudah sore saya tahu benar jika Mila itu pasti sudah pulang, menjadi ide akan digerakkan esok.

Dari hotel saya naik taksi ke Alfa dan membeli beberapa gulungan tali pramuka yang warna putih. sebungkus lilin murahan. Tentunya gunting yang cukup tajam, ingin membeli capitan pakaian dari kayu tidak ada, menjadi membeli yang dari plastik saja tetapi ada lubangnya sampai bisa dimasukin tali.

Keesokannya after breakfast saya bertandang ke hotelnya, yang hanya 25 mtr. dari hotelku. Saya menanyakan sama Mbak yang di penerima tamu dan katanya Mila kantornya itu tuh yang dekat GM nya katanya dengan sinis (mungkin ia tidak sebelumnya sempat diperhatikan si GM).

Dengan gunakan baju necis komplet dengan dasi dengan confident saya kunjungi kamar kerjanya Mila. “Wah orangnya cocok sama seperti yang dipotret yang dikirimkannya rambutnya panjang tergerai di pundaknya, kulitnya putih muka kombinasi cina jawa, tinggi badannya 170cm beratnya mungkin 58 kg, padat bodinya.. hmm! ”

Mila berdiri dan kami bersalaman ; hatiku demikian bersyukur. Secepatnya saya kuasai diri dan memperkenalkan diri jika saya yakni Steering Comitte dari 1 seminar internasional mengenai Lingkungan Hidup dan tertarik sewa 50 kamar dan ruang sidang untuk 1 minggu penuh.

Mila menjelaskan harga nya dan menanyakan kapan acaranya akan dimulai. Dengan singkat permasalahan detil seminarku sudah kelar (walaupun sebetulnya seminar itu eksperimenku semata). Mila menjelaskan panjang lebar berkenaan paket seminar dengan semua sarananya sambil terkadang melempar senyuman manisnya,. saya semakin kagum pada akan, tempo hari..

“Bagaimana jika proposalnya bisa Dik Mila antar ke hotel saya? ” umpanku sambil menjelaskan hotel tempatku tinggal.

“Kenapa Ayah tidak tinggal di sini? ” menanyakan Mila.

“Lho penginnya memang begitu, tetapi kata penerima tamu baru saja kamar sudah penuh” balasku.

“Benar Pak, mungkin esok Ayah bisa menginap di sini dan siap coba servis kami di sini? ”

“Bisa saja,.! ” jawabku sambil inginkan ‘pelayanan’ yang berbeda.

“Saya reservasikan ya Pak,! ” saya menggangguk sambil menyembunyikan ketakjubanku akan minatku padanya. Mila tidak elok, ia menarik dan menarik. Lalu Mila janji akan mengantar proposalnya esok jam 10. 30 pagi.

Keesokannya telepon di dalam kamar suiteku mengeluarkan bunyi, oh ternyata Mila sudah tiba.

“Mila ingin selekasnya ke atas? Ini kamar suitenya bagus lho, ada istri saya , supaya saya perkenalkan sekaligus! ”

“Oh iya, kebenaran saya belum sempat tonton kamar suite di hotel ini, sesaat saja ya Pak” sahut dari seberang telepon.

Sampai di suite roomku, saya silakan Mila duduk. Mila terlihat demikian manis dengan senyumannya yang memikat. Ini hari Mila gunakan blus warna biru terang mengkilat berlengan panjang dengan tipe kerah shanghai dengan kancing putih yang berbaris rapi dari leher sampai nyaris ujung bajunya, memakai rok hitam dan memegang HP warna Biru Kuning, di pergelangan tangan kirinya ada arloji berbentuk gelang. Pada tangan kanannya ada karet pengikat rambut warna hitam, dan kutawarkan minuman, ia tentukan apple juice kegemarannya. Kutuangkan di gelas yang sudah kucampur obat tidur yang kubeli kemarin dari toko obat di Malioboro.

“Ibu di mana Pak, ” menanyakan Mila sambil minum jusnya

“Oh, ada di kamar mandi.. ”

“Buu,.. buu..! ” teriakku seolah-olah ada ia disitu.

Mila meneguk lagi minumannya sampai hampir habis dan betul kata sang engkoh, Mila selekasnya tertidur di atas sofa kamar tamu. Setelah pintu kukunci, saya selekasnya berlaga, pertama kubuka bajunya yang selalu kelihatan ketat, mulai kancing bawah sampai ke atas lalu BH Triump nya yang no 36, rok hitam yang 10 cm di atas lutut, dan terakhir CD merek Sloggy yang kelihatan bersih. Kemudian saya mulai mengimplementasikan cara ikatan yang kuintip dari internet. Katanya yang paling canggih itu yang dari Jepang namanya Karada. Teorinya dari badan dulu, tetapi saya takut ia terjaga, menjadi supaya aman tangannya dulu.

Tangan kiri kuikat kuat pergelangannya, tangan kanan. Lalu kedua tangannya dibawa ke punggung dan ke-2 nya diikat tipe yang mengamankan (seperti laso, makin bergerak makin kuat) dan disangkutkan tali satu kali lagi ke leher ah jangan sampai kasihan nantinya bisa tercekik. Walaupun tidak ada di teori tali yang mustinya ke leher kuteruskan dari leher di depan lewat susu dan di bawah buah dada di lingkarkan dan diikat kuat sampai dadanya membusung seperti gunung merapi ingin meledak.

Agar kakinya tidak menyepak walaupun tetap pakai sepatu Edward Forrer dari Bandung dengan hak 7 cm dan ada talinya melingkar manis di pergelangan kaki itu diikat kuat pakai tali berbeda. Sepatu ini yang dinamakan ia sepatu seksi.. dalam beberapa e-mailnya. Trus ikut teori saja, tali yang di buah dada dilanjutkan kebawah melalui vagina dan keatas satu kali lagi ada di belakang dan diikatkan ke tangannya yang dipunggung. Memberikan keyakinan Mila sudah terlilit kuat, saya selekasnya menggendongnya,

“Oops, cukup beratnya..! ” lalu meletakkannya di tempat tidur dalam tempat miring, karena tangannya terlilit ke belakang. Saya tutup dan mengamankan pintu yang menyambungkan kamar tamu dengan kamar tidurku. Saya cape melakukannya dan menggendongnya, sampai tertidur dari sisi Mila.

Selanjutnya terjaga oleh suara cacian wanita.

“Shit, ugh! Apaan ini!? ”

Mila dengan muka ketakutan saksikan tubuhnya yang berbusana tali. Yes my dream comes true! Fikirku. saya sukses mengikat Mila, dan dia terjaga sambil membentak-bentak,

“Pak, sadar Pak.. Ibu ada di kamar mandi.. berani sekali lakukan perlakuan ini pada saya” teriak Mila sambil meronta-ronta berusaha membuka ikatannya.

“Bebaskan saya”

Takut kedengar kamar samping awalnya Mila sukses berteriak minta bantuan, dengan gerak cepat kuambil lakban perak di atas meja tempat tidurku,

“.. srett” dan kusumbatkan ke mulutnya, “mmhh!! mmhh!! “.

Mila mulai mengeliat coba melepaskan si dia, walaupun begitu semakin tangannya bergerak menjadi semakin kuat ikatan yang ada di buah dadanya yang besar tersebut. Matanya melotot marah, dia terlihat kesakitan tetapi mungkin dia cicipi .

“Oh Mila sayang, istriku memang ada di kamar mandi, tetapi pada tempat tinggalnya di Bogor, ” jerit tawaku yang kubuat horor.

“Permainan baru akan dimulai Mila” kataku dengan tegas.

“Uugh, mmh, awwh!! ” Mila hanya bisa mengeluhkan tidak ada suara.

Matanya mulai berkaca-kaca dan kelihatan putus keinginan. Saya mulai bekerja capitan pakaian kupasang di kedua putingnya dan disangkutkan tali kecil yang menyambung ke tangan yang dipunggung. Mila meronta-ronta gerakkan tangannya berusaha untuk melepaskan ikatannya, tetapi pada akhirnya yakni ikatan di buah dadanya semakin menyakitkan, putingnya menjadi tertarik oleh capitan pakaian dan meningkatkan merasa sakit.

Tetap belum senang juga saya teteskan lilin panas pada jarak 40 cm dari buah dadanya, kenyataannya dia tidak terlampau kesakitan menjadi kudekatkan menjadi jarak 20 cm dia menggelinjang, meronta mmh,.! ugh,.! semakin terlilit dan makin sakit dan dia telah lewat tidak tahu orgasme yang keberapa kalinya melalui tali yang melilit melalui vagina dan anusnya.

Pada akhirannya Mila kelihatan memelas sekali seperti meminta diampuni, mungkin karena sudah benar-benar lelah meronta-ronta dan orgasme. “Kamu saya akan lepaskan jika ingin ngemut punyaku dan minum sampai bersih, ok? ”

Matanya mengedip kurang kuat. Tetapi saya belum senang juga, saya berpindah pikiran, ditambah buah zakarku yang demikian semangat sudah tunjuk-menunjuk ke Mila! Saya membuka ritsluiting celana lantas melepaskan ikatan di kakinya yang rapat itu lalu pergelangan kakinya yang tetap terlilit dengan sepatu yang seksi itu lusuhbungkan ke kaki tempat tidur sampai Mila telentang dalam tempat tangan terlilit ke belakang sebentar kakinya terlilit telentang.

Penisku 16cm itu masuk dengan paksakan ke vaginanya yang kenyataannya sudah bercairan. Masuk, keluar, masuk, keluar, berulang-ulang sampai spermaku muncrat. Saya terbujur lesu, di atas tubuh Mila yang berbusana tali itu, setelah mencapai pucuknya,

“Good Girl” kataku sambil menggenggam kepalanya seperti saya menyayang-nyayang anjing kecintaanku sang Bonci. Mila tidak sadarkan diri tidak sadar diri.

Secepatnya saya membersihkan tubuhnya seadanya dengan handuk yang kubasahi, memakaikan pakaiannya komplet dengan blus biru kerah shanghainya, menguncii blusnya berurut rapi. Memakaikan CD setelah spermaku kubersihkan. Saya mengganti ikatannya dengan lakban perak, meliliti tubuhnya yang berbusana, mengurung lagi tangannya kebelakang, kakinya saya gabungkan satu kali lagi dengan lakban yang masih sama, kaki yang bersepatu yang seksi (itu sebutannya di e-mail) itu saya kulum dengan gaungs.

Memberikan keyakinan tangan kakinya sudah terlilit, dan mulutnya sudah terhambat, saya utak atik HPnya cari tahu nomor HPnya lalu dan merta mematikannya, kusaksikan banyak miss call dan SMS, beberapa dari GMnya

“Mami, sudah jam 5 sore kok belum kembali. Sales Call, tempat? ” ada 4 SMS yang bersuara sama.

Kumatikan HPnya supaya ia jangan sampai dapat SMS untuk minta bantuan, saya cabut kabel telepon di kamarku. Mila mulai siuman, lantas kuperlihatkan handycam yang baru saja telah dipakai pada tempat terselinap. Saya mengancam jika ucapkan siapa saja , rekaman ini saya akan upload web dewasa, bahkan juga dapat kuperbanyak dan kujual kuedarkan.

Matanya kutatap, berkaca-kaca, Mila meronta-ronta kesempatan kali ini apa daya lakban perak sudah mengikat kuat dan merekat di tubuhnya, Mila menangis sesenggukan, putus keinginan dan pasrah. Sepanjang malam penuh Mila kugarap begitu rupa, karena saya akan check out esok pagi, menjadi malamnya saya setubuhi sampai ia tidak sadarkan diri kembali

Keesokannya, saat perlihatkan jam 6. 00 pagi. Saya meninggalkan ia di kamarku dengan tubuhnya yang berbusana tetapi tetap terlilit belitan lakban perak, kubiarkan signal Do Not Disturb menggantung pada pintu kamarku. Saya selekasnya kembali ke Bandung dengan KA Argowilis.

Di KA sambil cicipi hasil rekaman video pada netbookku, saya menyiapkan cerita ini dan kukirimkan kepadanya melalui e-mail sampai ia memahami siapa sebenarnya yang ‘telah memerkosanya’. Tidak tahu bagaimana ia bisa melepaskan ikatannya, menjadi mistis sendiri.

Category: ABG
cersex annisa cersex anal mama cersex dengan ibu mertua cersex hot terbaru cersex download cersex xnxx